Indikator minat beli calon
konsumen dapat bervariasi tergantung pada perspektif dan disiplin ilmu yang
digunakan. Berikut adalah beberapa indikator minat beli calon konsumen menurut
beberapa ahli dalam bidang pemasaran:
Kotler dan Armstrong (2016) mengemukakan bahwa minat beli calon
konsumen dapat diukur melalui beberapa indikator, antara lain: jumlah kunjungan
ke toko atau situs web, waktu yang dihabiskan untuk mencari informasi tentang
produk, jumlah pertanyaan yang diajukan, dan tingkat partisipasi dalam diskusi
online tentang produk.
Schiffman dan Kanuk (2010) menyatakan bahwa beberapa indikator
minat beli calon konsumen adalah intensitas keinginan, intensitas perhatian,
persepsi risiko, dan persepsi nilai.
Rogers (2003) mengemukakan bahwa minat beli calon konsumen dapat
diukur melalui tingkat adopsi produk baru, yaitu seberapa cepat seseorang akan
mencoba dan membeli produk baru yang ditawarkan.
Engel, Blackwell, dan Miniard (1995) mengajukan bahwa minat beli
calon konsumen dapat diukur melalui beberapa faktor, yaitu kesadaran
(awareness), minat (interest), evaluasi (evaluation), percobaan (trial), dan
adopsi (adoption).
Aaker, Kumar, dan Day (2007) mengemukakan bahwa indikator minat
beli calon konsumen dapat terlihat dari penggunaan kata kunci tertentu pada
mesin pencari online, seperti kata kunci yang terkait dengan produk atau merek.
Perlu diingat bahwa indikator
minat beli calon konsumen dapat bervariasi tergantung pada konteks dan jenis
produk atau jasa yang ditawarkan. Oleh karena itu, sebaiknya dilakukan studi
yang lebih spesifik dan terfokus pada produk atau jasa yang ingin dipasarkan.