Resource-Based View (RBV) atau
Perspektif Sumber Daya adalah suatu kerangka kerja yang digunakan dalam
analisis strategi bisnis. Pendekatan ini memandang sumber daya internal suatu
organisasi sebagai kunci keberhasilan dalam menciptakan keunggulan kompetitif.
Pencetus utama dari RBV adalah Jay Barney, seorang profesor manajemen dari
University of Utah, yang memperkenalkan kerangka kerja ini pada awal 1990-an.
Namun, ide dasar dari RBV
sebenarnya telah dikembangkan sejak awal abad ke-20 oleh para ekonom seperti
Joseph Schumpeter, yang menekankan pentingnya inovasi dan pengembangan
teknologi dalam menciptakan keunggulan kompetitif. Kemudian, pada tahun
1970-an, Michael Porter mengembangkan konsep "diamond model" yang
mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan keunggulan kompetitif
suatu negara.
Pada tahun 1980-an, para
akademisi mulai mempertanyakan relevansi teori-teori ekonomi neoklasik yang
lebih menekankan faktor-faktor eksternal dalam menciptakan keunggulan
kompetitif. Hal ini mendorong perkembangan kerangka kerja RBV yang lebih
menitikberatkan pada sumber daya internal sebagai sumber keunggulan kompetitif.
RBV, sumber daya didefinisikan
sebagai aset, kemampuan, atau karakteristik yang dimiliki oleh organisasi dan
memberikan nilai tambah dalam menciptakan keunggulan kompetitif. Sumber daya
dapat berupa sumber daya fisik, sumber daya manusia, sumber daya organisasi,
dan sumber daya teknologi.
RBV menekankan bahwa organisasi
harus fokus pada pengembangan dan pemanfaatan sumber daya internal yang langka,
bernilai, tidak dapat ditiru, dan sulit digantikan oleh pesaing. Dengan cara
ini, organisasi dapat menciptakan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan dan
memperoleh posisi yang lebih kuat di pasar.
Sejak diperkenalkan, RBV telah
menjadi salah satu kerangka kerja strategi bisnis yang paling populer dan
banyak digunakan oleh perusahaan dan akademisi. RBV telah membantu organisasi
dalam mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan internal mereka, serta merumuskan
strategi bisnis yang lebih efektif.