Grand Theory: Positive Accounting Theory

 

Positive Accounting Theory (PAT) adalah teori akuntansi yang mengemukakan bahwa perilaku manusia dalam menghasilkan informasi akuntansi dipengaruhi oleh kepentingan ekonomi dan sosial. Teori ini dikembangkan pada tahun 1960-an dan 1970-an oleh beberapa ahli ekonomi, terutama Ross Watts dan Jerold Zimmerman.

Sejarah PAT dimulai dari kritik terhadap teori akuntansi tradisional yang lebih menekankan pada norma-norma dan prinsip-prinsip moral. Ahli ekonomi berpendapat bahwa teori akuntansi yang berfokus pada norma-norma moral ini tidak dapat menjelaskan perilaku manusia dalam menghasilkan informasi akuntansi. Mereka menyatakan bahwa akuntansi harus dipahami sebagai alat untuk mencapai tujuan ekonomi, yaitu menghasilkan keuntungan dan meningkatkan kesejahteraan pemegang saham.

Pada tahun 1980, Ross Watts dan Jerold Zimmerman mengembangkan teori PAT dengan memfokuskan pada dua aspek utama, yaitu motivasi dan kesempatan. Motivasi merujuk pada kepentingan ekonomi yang mendorong individu untuk menghasilkan informasi akuntansi yang menguntungkan dirinya. Sedangkan kesempatan merujuk pada faktor-faktor sosial, politik, dan ekonomi yang memengaruhi individu dalam menghasilkan informasi akuntansi.

PAT mengasumsikan bahwa individu dalam organisasi mengambil keputusan rasional dan berorientasi pada tujuan ekonomi, dan bahwa mereka akan memanipulasi informasi akuntansi untuk memaksimalkan keuntungan mereka. Oleh karena itu, PAT memberikan penekanan pada analisis empiris terhadap praktik akuntansi yang sebenarnya dilakukan oleh organisasi, bukan pada norma-norma atau prinsip-prinsip moral yang diinginkan.

PAT menjadi salah satu teori akuntansi yang paling banyak diterapkan dalam penelitian akuntansi. Teori ini digunakan untuk menjelaskan berbagai fenomena dalam akuntansi, seperti praktik akuntansi yang tidak adil, pengaruh peraturan akuntansi terhadap perilaku perusahaan, dan pengaruh karakteristik individu dan organisasi terhadap perilaku akuntansi.

www.domainesia.com
DomaiNesia