Grand Theory: Motivation-Hygiene Theory

 

Motivation-Hygiene Theory, juga dikenal sebagai Theory X dan Theory Y, dikembangkan oleh psikolog Abraham Maslow pada tahun 1940-an. Teori ini mencoba untuk menjelaskan faktor-faktor apa yang mempengaruhi motivasi karyawan di tempat kerja.

Namun, pada tahun 1959, psikolog Frederick Herzberg mengembangkan dan memperluas teori ini dengan menciptakan teori motivasi-higienis atau "Two-Factor Theory". Teori ini berpendapat bahwa terdapat dua faktor yang mempengaruhi kepuasan dan ketidakpuasan karyawan di tempat kerja: faktor hygiene dan faktor motivasi.

Faktor hygiene mencakup hal-hal seperti lingkungan kerja, gaji, kebijakan perusahaan, dan hubungan antara karyawan dengan atasan dan rekan kerja. Faktor-faktor ini mempengaruhi kepuasan karyawan dan dapat mencegah ketidakpuasan, tetapi tidak dapat memotivasi karyawan untuk bekerja lebih keras.

Sementara itu, faktor motivasi mencakup hal-hal seperti kesempatan untuk berkembang, rasa percaya diri, tanggung jawab, dan pengakuan atas prestasi kerja. Faktor-faktor ini dapat memotivasi karyawan untuk bekerja lebih keras dan meningkatkan kepuasan mereka terhadap pekerjaan.

Herzberg menyimpulkan bahwa motivasi sebenarnya berasal dari faktor motivasi, bukan dari faktor hygiene. Oleh karena itu, agar karyawan tetap termotivasi, perusahaan perlu memberikan kesempatan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka, selain hanya memenuhi kebutuhan dasar seperti gaji yang layak dan lingkungan kerja yang baik.

Teori motivasi-higienis Herzberg telah menjadi konsep penting dalam manajemen sumber daya manusia dan telah banyak digunakan dalam memahami dan meningkatkan motivasi karyawan di tempat kerja.

www.domainesia.com
DomaiNesia