Efficient Market Hypothesis (EMH)
atau Hipotesis Pasar Efisien adalah teori dalam bidang keuangan yang menyatakan
bahwa harga aset finansial mencerminkan seluruh informasi yang tersedia dan
setiap perubahan harga terjadi secara acak dan tidak dapat diprediksi. Sejarah
EMH bermula pada tahun 1900-an ketika seorang ekonom bernama Louis Bachelier
menerbitkan tesis doktoral yang mengajukan ide tentang penggunaan geometri
Brownian dalam menganalisis pergerakan harga pasar saham. Pada tahun 1950-an
dan 1960-an, para ekonom dan akademisi seperti Eugene Fama, Paul Samuelson, dan
Burton Malkiel mulai mempopulerkan teori EMH dan memperkenalkannya ke dalam
dunia akademis dan praktis.
Eugene Fama, seorang profesor di
University of Chicago, adalah tokoh yang paling dikenal dalam pengembangan EMH.
Dia mengemukakan tiga bentuk EMH, yaitu:
Bentuk Lemah (weak form) EMH, di mana harga aset mencerminkan
seluruh informasi historis yang tersedia, termasuk harga saham, volume
perdagangan, dan data lainnya. Oleh karena itu, analisis teknikal dan strategi
perdagangan berdasarkan pada data historis tidak akan memberikan keuntungan
yang lebih besar daripada strategi perdagangan yang murni acak.
Bentuk Setengah Kuat (semi-strong form) EMH, di mana harga aset
mencerminkan semua informasi publik yang tersedia, termasuk informasi yang
diterbitkan oleh perusahaan, laporan keuangan, berita, dan sebagainya. Oleh
karena itu, tidak ada analisis fundamental yang dapat memberikan keuntungan
yang lebih besar daripada strategi perdagangan yang murni acak.
Bentuk Kuat (strong form) EMH, di mana harga aset mencerminkan
seluruh informasi, baik publik maupun pribadi, yang tersedia. Dalam bentuk ini,
bahkan informasi insider tidak akan memberikan keuntungan yang lebih besar
daripada strategi perdagangan yang murni acak.
Meskipun EMH telah dikritik oleh
beberapa akademisi dan praktisi keuangan, teori ini tetap menjadi bagian
penting dalam pembentukan strategi investasi dan pengambilan keputusan di pasar
keuangan.