MANAJEMEN.CO.ID - Metode jumlah pertanyaan adalah
salah satu teknik yang digunakan dalam penelitian kuantitatif untuk
mengumpulkan data dari responden. Teknik ini melibatkan pembuatan daftar
pertanyaan yang diarahkan kepada responden dengan tujuan untuk mengumpulkan
informasi tentang topik atau isu yang sedang diteliti. Berikut adalah pendapat
para ahli mengenai metode jumlah pertanyaan:
Kerlinger dan Lee (2000), menyatakan bahwa metode jumlah pertanyaan adalah teknik yang
efektif untuk mengumpulkan data dari responden yang heterogen. Dalam hal ini,
jumlah pertanyaan yang diberikan kepada setiap responden harus sama untuk
memastikan keadilan dan keobjektifan.
Cooper dan Schindler (2003), menyarankan agar jumlah pertanyaan yang diajukan kepada responden
sebaiknya dibatasi agar tidak terlalu banyak. Hal ini karena terlalu banyak
pertanyaan dapat membuat responden kelelahan dan kehilangan minat dalam
menjawab.
Sekaran (2006),
menekankan pentingnya memperhatikan validitas dan reliabilitas pertanyaan dalam
metode jumlah pertanyaan. Pertanyaan harus dirancang dengan baik dan jelas,
sehingga dapat memastikan bahwa data yang dikumpulkan dapat dipercaya.
Creswell (2009),
menyarankan agar jumlah pertanyaan dalam metode jumlah pertanyaan tidak lebih
dari 10-15 pertanyaan. Hal ini dapat membantu memastikan bahwa responden tetap
fokus dan tidak terlalu terbebani dalam menjawab pertanyaan.
Hair et al. (2010),
menyatakan bahwa metode jumlah pertanyaan adalah teknik yang efektif untuk
mengumpulkan data dari responden yang banyak dan tersebar di lokasi yang
berbeda. Teknik ini juga dapat membantu meningkatkan efisiensi dalam
pengumpulan data.
Metode jumlah pertanyaan dapat
menjadi teknik yang efektif untuk mengumpulkan data dalam penelitian
kuantitatif, asalkan jumlah pertanyaan tidak terlalu banyak dan pertanyaan yang
diajukan sudah dirancang dengan baik dan jelas. Selain itu, metode jumlah
pertanyaan juga dapat membantu meningkatkan efisiensi dalam pengumpulan data
dari responden yang banyak dan tersebar di lokasi yang berbeda.